Olimpiade SD/MI di Bojonegoro Ricuh, Panitia Janji Kembalikan Uang Pendaftaran
Pemilik Saryta Management dijumpai sejumlah awak media disela-sela dirinya diperiksa di Polsek Kota Bojonegoro (Foto: istimewa)

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Pelaksanaan Olimpiade Matematika tingkat SD/MI se-Kabupaten Bojonegoro yang digelar Saryta Management di Gedung Serbaguna, berujung kisruh dan terpaksa dihentikan. Buntut kericuhan ini, panitia janji kembalikan uang pendaftaran senilai Rp55 ribu.

Ketua Panitia sekaligus Pemilik Saryta Management, Ita Puspitasari, mengklaim bahwa kericuhan dipicu insiden saat proses penilaian dan pengumuman hasil lomba level 1. Menurutnya terdapat dua orang tua yang tidak terima atas hasil penilaian

“Tiba-tiba ada dua orang tua peserta yang merasa tidak bisa menerima hasil penilaian merasa anaknya tidak dapat juara akhirnya ratusan orang tua merangsek masuk ke gedung,” ujar Ita, dijumpai di Polsek Kota Bojonegoro, Minggu (7/12/2025).

“Saat sudah merangsek ke dalam gedung, akhirnya kondisi gaduh dan kisruh,” sambung Ita.

Ita menjelaskan, demi mencegah risiko yang lebih besar, panitia bersama pihak keamanan akhirnya memutuskan untuk menghentikan lanjutan kompetisi.

“Untuk level 2 dan level 3 kami berhentikan, dan rencana akan kami lakukan pengembalian uangnya. Tapi kami masih akan koordinasi dengan pihak sekolahan yang mendaftar,” jelasnya.

Perihal tak sesuainya jumlah peserta yang dilaporkan dan realisasinya, Ita mengaku jika adanya perbedaan data jumlah peserta yang dilaporkan saat perizinan dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Sebab, pada satu hari sebelum pelaksanaan, peserta bertambah 1.000 peserta.

“Untuk awalnya peserta yang kami laporkan ke pihak kepolisian saat mengajukan perizinan, ada sebanyak 1.000, tetapi satu hari sebelum pelaksanaan ternyata peserta bertambah menjadi 2.000,” tuturnya.

Ita mengemukakan, Olimpiade matematika ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan lembaga sekolah, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp55.000 per peserta, yang di dalamnya termasuk pembagian fee untuk guru masing-masing sekolah.

“Dari nominal itu, juga sudah ada fee untuk guru,” ujar Ita.

Diberitakan sebelumnya, gelaran Olimpiade Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna, Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro berakhir ricuh, Minggu (7/12/2025) siang.

Kericuhan bermula dipicu kepanikan peserta yang keluar secara bersamaan untuk mencari orangtua mereka, sementara akses gedung hanya dibuka melalui satu pintu utama. Sedangkan, tidak ada panitia yang mengatur lalu lalang kekacauan.

Peristiwa tersebut terjadi setelah sesi peserta kelas 1 dan 2 selesai. Anak-anak berhamburan keluar secara bersamaan, sementara para orangtua menunggu di luar dalam kondisi padat. Situasi semakin tak terkendali saat orangtua dan anak tak saling menemukan di tengah lautan manusia. [riz/mad]