Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Gelaran ASN Bojonegoro League yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi justru berubah menjadi tontonan tidak elok. Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemkab Bojonegoro terlibat kericuhan hingga tawuran dalam laga futsal yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Utama Bojonegoro, Jumat (5/12/2025) malam.
ASN yang terlibat dalam tawuran itu, berasal dari Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. Mereka tampil sebagai dua tim berbeda: Dishub FC dan FC Baru.
Ketua Panitia ASN Bojonegoro League, Anggoro Kurnia Darmawan, membenarkan kejadian tersebut. Ia juga memastikan bahwa kericuhan memang terjadi selama pertandingan ke-14 turnamen itu.
"Laga (Dishub FC vs FC Baru) itu pertandingan ke-14," ungkap Anggoro dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).
Anggoro menjelaskan, kronologi kericuhan pertandingan yang dipimpin Awwaludin dibantu Muryadi, Rizqy A’la, serta Choirul itu, sejak awal pertandingan tensi sudah tinggi. Banyak benturan hingga protes berlebih.
Meski begitu, lanjut Anggoro, panitia tetap berupaya menjaga jalannya laga. Babak pertama selesai dengan keunggulan FC Baru 2–1. Kericuhan pecah pada menit ke-24 babak kedua. Sebuah body contact menghasilkan kick-in untuk FC Baru, namun pemain Dishub FC memprotes. Adu argumen antara Muchlis (nomor punggung 7) dan wasit Muryadi pun terjadi, hingga akhirnya Muchlis menyikut wajah sang wasit.
"Karena aksi (sikutan) itu, wasit Muryadi berniat memberi kartu merah untuk Muchlis. Tapi, situasi berubah chaos (ricuh),” papar Anggoro.
Kericuhan semakin melebar. Pemain dari kedua tim terlibat, dan panitia harus turun tangan melerai sekaligus mengamankan perangkat pertandingan. Setelah suasana sedikit mereda, wasit memutuskan menghentikan laga.
"Dihentikan karena ada tindak kekerasan terhadap perangkat pertandingan (wasit)," jelasnya.
Usai dihentikan, Anggoro meneruskan, kericuhan rupanya belum selesai. Saat para official dipanggil untuk menerima penjelasan, protes keras kembali muncul dari pihak Dishub FC. Lemparan botol, dorongan, dan pukulan kembali terjadi. Bahkan, dirinya menjadi salah satu korban.
“Ada lemparan botol, dorongan, hingga pukulan," tuturnya.
Anggoro mengaku, dirinya terkena pukulan di bagian dada. Namun, situasi makin tak terkendali, sehingga panitia memutuskan menghentikan seluruh rangkaian event malam itu.
"Keputusan penghentian itu diambil untuk keamanan semua pihak," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro Arief Nanang Sugianto mengungkapkan, ASN Bojonegoro League bukan agenda resmi Pemkab Bojonegoro, melainkan Asosiasi Futsal Kabupaten Bojonegoro.
"Penyelenggaranya Asosiasi Futsal Kabupaten Bojonegoro," ujar Nanang.
Terpisah, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan sedang menindaklanjuti insiden memalukan itu.
“Sesuai perintah bupati (Setyo Wahono), peristiwa itu kini sedang dikaji dan ditelaah. Pelanggarannya apa, nanti sanksinya apa,” ujarnya singkat. [riz/mad]
Asn kok kelakuane koyok preman isin cokkkk
Kalau Juara akan naik pangkat dan jabatan piye??? Mikir dong wes tuwek
Laga SMA SMK tidak pernah dengar ada kericuhan... Wes tuwek opo sing digoleki lek lek.. Isin isini wae...