Reporter: Muhammad
blokBojonegoro.com - Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini diwakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target lifting minyak bumi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) serta target jangka panjang 900 ribu-1 juta bph pada 2029-2030 dapat tercapai.
Semua itu berkat terobosan teknologi dan komitmen investasi yang kuat. Keyakinan ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung seperti dikutip di laman resmi ESDM. Pria kelahiran 7 Oktober 1963 itu menerangkan, jika pencapaian bertahap akan menjembatani produksi rata-rata tahun lalu yang mencapai sekitar 570.000 bph menuju target APBN.
[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/08/24/bojonegoro-masih-bergantung-pada-migas-dimana-saja-lapangannya/]
"Kalau kita lihat rata-rata produksi pada tahun lalu sekitar 570.000 barel per hari, berarti target produksi yang ditetapkan APBN 605.000 barel per hari akan bisa tercapai. Kemudian untuk beberapa tahun ke depan sesuai dengan target yang disampaikan oleh Bapak Presiden, kita akan meningkatkan produksi pada tahun 2029 sekitar 900 ribu sampai dengan 1 juta barel per hari," jelasnya.
Untuk merealisasikan target tersebut, Yuliot yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Investasi Indonesia/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dilantik oleh Presiden Indonesia Joko Widodo tahun 2024 itu memaparkan tiga strategi utama.
Pertama, percepatan pelaksanaan eksplorasi melalui penawaran 61 wilayah kerja baru bagi pelaku usaha. Kedua, pemanfaatan teknologi mutakhir seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) dan horizontal fracking untuk meningkatkan perolehan minyak. Ketiga, penyederhanaan regulasi di sektor hulu migas, termasuk evaluasi insentif dan integrasi perizinan agar proses investasi dan produksi berjalan lebih cepat dan efisien.
"Melalui sinergi pemerintah, Pertamina, KKKS, dan teknologi terkini, upaya peningkatan produksi minyak diharapkan pemerintah dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan terwujudnya swasembada energi sesuai target," pungkasnya.
Dan Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu wilayah yang mensupport produksi minyak nasional cukup besar, yakni sekitar 150.000 barep per hari dari Lapangan Banyuurip, Blok Cepu yang akan dinaikkan jadi 180.000 barel perhari dan lapangan kecil-kecil lainnya. [mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published