Beasiswa 1 Desa 10 Sarjana Disebut PMII Bojonegoro: Belum Semua Tepat Sasaran

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Program beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang bertajuk 1 Desa 10 Sarjana disebut dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Pengurus Cabang (PC) PMII Bojonegoro di halaman gedung DPRD Bojonegoro, Kamis (4/9/2025).

Salah satu orator, M. Halim Pramudi menyoroti penyaluran beasiswa 1 desa 10 sarjana. Menurutnya, masih banyak beasiswa yang masih belum tepat sasaran. Bahkan, lanjut Halim, tak sedikit kerabat kepala dan perangkat desa yang mendapatkan beasiswa ini.

[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/09/04/ketua-dprd-bojonegoro-kami-siap-perbaiki-kinerja/]

“Tak sedikit (penyaluran beasiswa tersebut) yang salah sasaran. Terlebih, kepada kerabat perangkat desa,” serunya dalam orasi di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Bojonegoro.

Perwakilan dari PMII Komisariat Unigoro ini menjelaskan, jika pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro tak segera membenahi dan mengawasi penyaluran sesuai sasaran. Ia bersama PMII Bojonegoro tak segan untuk melakukan unjuk rasa di Kantor Disdik Bojonegoro.

“Jika tak segera dibenahi, kami akan melakukan demo ke kantor Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Bojonegoro, Kamis (4/9/2025) siang.

Para mahasiswa yang mayoritas mengenakan jas biru ini, mengawali aksi dengan orasi, dilanjut pembacaan Mahalul Qiyam serta menaburkan bunga setaman sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia.

Mereka kemudian menyampaikan tujuh tuntutan kepada DPRD dan Bupati Bojonegoro, sekaligus mendesak agar tuntutan ini diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Adapun tujuh tuntutan tersebut meliputi:

1. Reformasi DPR.
2. Reformasi Partai Politik.
3. Reformasi Pajak yang lebih adil dan redistribusi. pajak yang transparan.
4. Pengesahan UU Perampasan Aset.
5. Reformasi Polri.
6. Mengembalikan TNI ke barak.
7. Membebaskan massa aksi yang masih ditahan. [riz/mad]