Tadzkhirotul A'la: Hadirkan Alamsantri Jadi Ruang Berbagi Lintas Generasi

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Pemuda asal Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, berhasil dirikan ruang berbagi untuk lintas generasi. Komunitas sosial bertajuk Alamsantri ini, digagas Tadzkhirotul A'la (28) sebagai wadah belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama dengan alam serta masyarakat.

Didirikan sejak tahun 2022 lalu, Alamsantri telah berhasil menarik perhatian warga setempat. Komunitas ini dikelola secara swadaya oleh petani, peternak, ibu rumah tangga, hingga pemuda desa. Hasilnya, bukan hanya kegiatan yang produktif, tapi juga keterlibatan emosional yang tinggi dari masyarakat.

Pemuda yang akrab disapa A'la ini mengungkapkan, Alamsantri bukan sekadar komunitas, melainkan ruang kolaborasi antar warga lintas usia, yang menjadikan alam sebagai sekolah terbuka. 

Kegiatan mereka meliputi diskusi edukatif, eksperimen tani dan peternakan, outbound, serta literasi anak-anak. Semuanya dilakukan dengan semangat gotong royong dan pendekatan yang membumi.

“Alam itu ruang hidup dan menghidupi, santri adalah orang yang belajar dan berbagi ilmu. Maka Alamsantri kami maknai sebagai ruang untuk tumbuh bersama,” ungkap A’la, Senin (4/8/2025).

A'la mengemukakan, dengan pelibatan warga setempat dari berbagai kalangan, komunitas ini memberikan dampak yang positif. Mulai budaya gotong royong yang semakin tumbuh, dan relasi dan kolaborasi antar warga meningkat.

“Bahkan, anak-anak punya ruang bermain yang alami, sehingga mengurangi ketergantungan pada gadget,” tutur A'la.

Hal inilah, yang menjadi bekal A'la, hingga berhasil meraih Pemuda Pelopor Desa 2025 Provinsi Jawa Timur. Tak berhenti disitu, dirinya akan mewakili Jawa Timur dalam kancah Nasional. Tentu, dengan harapan dunia pertanian menjadi kebanggaan dan peluang masa depan bagi generasi muda.

“Kami ingin dunia pertanian tidak lagi dilihat sebagai masa lalu, tapi justru peluang masa depan bagi generasi muda,” ujarnya.

Disinggung perihal jika berhasil menjadi Pemuda Pelopor Desa tingkat Nasional, A'la mengatakan, dirinya akan menghidupkan filosofi "Hidup dan Menghidupi", dan menciptakan model desa mandiri yang berdaya secara pendidikan, ekonomi pangan, dan budaya lokal yang relevan dengan zaman.

“Kami ingin menghidupkan filosofi ‘hidup dan menghidupi’ dalam praktik nyata di desa kami,” pungkasnya. [riz/mad]