Reporter: Muhammad
blokBojonegoro.com - Kementerian Agama memberikan apresiasi kepada sejumlah guru dan pengawas PAI (Pendidikan Agama Islam) pada sekolah. Apresiasi diberikan pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kemarin.
Apresiasi diberikan Menteri Agama Nasaruddin Umar, didampingi Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arsykal Salim, dan Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir.
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno menyampaikan bahwa apresiasi ini merupakan bentuk kehadiran negara kepada guru-guru dan pengawas PAI pada Sekolah. “Kami, Kementerian Agama hadir untuk guru-guru dan pengawas yang memperhatikan pendidikan agama Islam di sekolah. Atas jerih payah dan prestasinya, kami ucapkan terima kasih dalam bentuk apresiasi,” jelas Amien Suyitno.
Ada enam kategori penerima apresiasi guru dan pengawas PAI. Pertama, kategori guru dan pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian Sepanjang Hayat). Kedua, kategori guru dan pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian di Wilayah Tantangan Geografis). Ketiga, guru dan pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian di Daerah Perbatasan/3T). Keempat, guru dan pengawas PAI dengan karya buku terbanyak. Kelima, guru dan pengawas PAI dengan karya ilmiah nasional dan internasional terbanyak. Keenam, guru dan pengawas PAI inovatif.
Berikut daftar penerima apresiasi:
A. Guru dan Pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian Sepanjang Hayat)
1. Khoiruman (Guru pada SDN 15 Daun Puri, Bali) Juara I mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Husaini (Guru pada SDN 2 Airkuring, Bali) Juara II mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Semiadi (Guru pada SDN Jereneng, NTB), Juara III mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
4. Diding Abdurrahim (Pengawas PAI, Jawa Barat) Terbaik mendapatkan penghargaan, Rp. 15.000.000,-
B. Guru dan Pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian di Wilayah Tantangan Geografis)
1. M. Redha, SY, S.Pd.I., (Guru SDN 037 Kotabaru, Reteh, Riau) Juara I mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Alfan Fanani (Guru SMKN 1 Telen, Kalimantan Timur) Juara II mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Babak Kurnia (Guru SDN 014 Sokoi, Riau) Juara III mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
4. Wardiah (Pengawas PAI, Kabupaten Aceh Tengah), Terbaik, mendapatkan penghargaan, Rp. 15.000.000,-
C. Guru dan Pengawas PAI Dedikatif (Pengabdian di Daerah Perbatasan/3T)
1. Khayatun, S.Pd.I., (Guru SDN 7 Bapinang Hulu, Kalimantan Tengah), Juara I mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Satri Amini, S.Pd. (Guru SDN Semongkat Sampar, NTB) Juara I mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Iswandi (Guru SMPN 30 Takengon, Aceh) Juara III mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
4. Margono (Pengawas PAI Lampung), Terbaik, mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
D. Guru dan Pengawas PAI dengan Karya Buku Terbanyak
1. Sri Utami, S.Pd.I., M.Pd.I, (Guru SDN 1 Batokan Ngantru Tulungagung, Jawa Timur) Juara I, mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Siti Nurun Ni’amah, S.Ag. (Guru SD Negeri 1 Cepokojajar, Yogyakarta), Juara II, mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Dr. Muhammad Nur Alam Fajar Syam, S.Pd.I (Guru SMA 4 Blitar, Jawa Timur) Juara III, mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
E. Guru dan Pengawas PAI dengan karya Ilmiah Nasional dan Internasional terbanyak
1. Abdul Kholik (Guru SDN 2 Jagapura Wetan, Jawa Barat), Juara I, mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Mukani, M.Pd.I. (Guru SMAN 1 Jombang, Jawa Timur) Juara II, mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Dr. H. M. Makhrus Ali, S.Ag., M.Pd. (Guru SMAN 4 Kotabumi Lampung Utara) Juara III, mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
F. Guru dan Pengawas PAI Inovatif
1. Dwiki Al Akhyar, S.Ud., M.Pd. (Guru SMK Muhammadiyah Prabumulih) Juara I, mendapatkan penghargaan Rp. 15.000.000,-
2. Ade Yusuf, S.Pd.I., M.Pd., MCE (Guru SDN 3 Pakuwon, Jawa Barat) Juara II, mendapatkan penghargaan Rp. 12.500.000,-
3. Ihya Ulumuddin, (Guru SMAN 1 Purwakarta, Jawa Barat) Juara III, mendapatkan penghargaan Rp. 10.000.000,-
Dari 21 Guru dan Pengawas PAI yang mendapatkan penghargaan, ada 5 orang yang tidak bisa menghadiri puncak HGN 2025 dikarenakan terdampak bencana alam dan letak geografis yang sulit. [mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published