Kepala Kemenag Jatim Tekankan Integritas ASN dalam Pembinaan di Bojonegoro

Reporter: M. Anang Febri 

blokBojonegoro.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, H. Akhmad Sruji Bahtiar, memberikan pembinaan kompetensi kinerja kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan berlangsung di Aula Kemenag Bojonegoro, Jalan Pattimura No. 7, dengan mengusung tema "Integritas dan Profesionalitas ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten."

Di hadapan ratusan ASN yang hadir, Sruji Bahtiar menekankan pentingnya membangun integritas dan profesionalitas sebagai bagian tak terpisahkan dari tugas pelayanan publik. Menurutnya, kunci dari segala bentuk pengabdian bermuara pada satu hal, yakni hati yang bersih dan sehat.

[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/08/21/kemenag-bojonegoro-luncurkan-aplikasi-si-cantika-permudah-akses-layanan-masyarakat/]

"Integritas itu kuncinya di hati. Di situlah pusat segala rasa—senang, tenteram, bahagia, bahkan marah dan galau. Kalau hati itu baik, maka pikirannya baik, tindakannya juga baik,” ungkap Sruji Bahtiar, seraya mengutip pemikiran Imam Al Ghazali tentang pentingnya menjaga qolbu, Kamis (21/8/2025).

Ia menambahkan, ketika seseorang diberi amanah, entah menjadi kepala kantor, kepala KUA, pengawas, penyuluh, bahkan Kanwil sekalipun, itu bukan sekadar jabatan, melainkan ujian nikmat.

"Ada orang yang bisa lulus ujian dengan musibah, tapi banyak juga yang gagal saat diuji dengan nikmat. Ketika diberi amanah dan justru menjadi sewenang-wenang, itu artinya ia gagal menjaga hati," tuturnya.

Kepada ASN Kemenag Bojonegoro, Kakanwil Kemenag Jatim menyoroti pentingnya menjauhkan diri dari penyalahgunaan wewenang. Ia menegaskan, integritas harus tampak nyata dalam perilaku, bukan hanya wacana. Salah satunya, dalam proses rekrutmen CPNS maupun PPPK di lingkungan Kemenag.

"Saya pastikan, tidak ada pungutan apa pun. Nol Rupiah. Tidak boleh ada biaya lima rupiah pun untuk mengurus SK CPNS atau PPPK. Kalau ada yang mengaku-ngaku, laporkan langsung ke saya. Saya jamin, kalau itu terbukti, dia tidak akan menjabat lagi," tegasnya.

Menurutnya, pemimpin yang mengabaikan hak orang lain adalah pemimpin yang zalim. Maka, seorang ASN harus mampu memelihara amanah, bukan menyalahgunakannya untuk keuntungan pribadi.

"Kalau kolbunya bersih, maka pikirannya akan selalu husnudzon. Tapi kalau hatinya mati, orang bicara kebaikan pun akan ditolak. Akhirnya, muncul pemimpin yang menindas, memeras, mengintimidasi anak buah. Bukan menyejukkan, tapi justru jadi ancaman bagi lingkungannya," katanya lantang.

Ia juga mengajak seluruh ASN untuk terus menjaga keteladanan, tidak hanya dalam tugas, tapi juga dalam perilaku sehari-hari di tengah masyarakat.

"Jabatan adalah amanah. Maka jalankan dengan sebaik-baiknya. Kuncinya ada di hati. Kalau hatinya baik, ucapannya juga akan baik. Tindakan dan kebijakannya akan menentramkan, pungkasnya.

Pembinaan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat semangat kolaboratif dan pelayanan publik yang bersih, melayani, dan humanis di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. [Feb/mad]