Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Suasana hangat masih terasa saat Warsito resmi dikukuhkan sebagai Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Bojonegoro. Namun di balik seremoni pengukuhan itu, Warsito langsung mengangkat isu serius yang selama ini menjadi perhatian, yakni tingginya angka permohonan dispensasi kawin (Diska) di wilayah Bojonegoro.
Tak ingin menunggu lama, Warsito menyebut bahwa permasalahan ini akan menjadi langkah awal bagi APRI Bojonegoro untuk bergerak cepat. Sosialisasi mengenai bahaya pernikahan usia dini akan segera digelar secara masif di seluruh kecamatan.
[Baca Juga: KULINER D"KONCO CAFE https://blokbojonegoro.com/2025/08/10/bingung-tempat-acara-di-bojonegoro-d-konco-cafe-jawabnya/]
"Itu telah menjadi target bagi Apri Bojonegoro dalam mengurangi permohonan Diska serta mencegah pernikahan usia dini,” tegas Warsito saat ditemui usai pengukuhan, Selasa (19/08/2025).
Permasalahan dispensasi kawin yang tinggi, menurutnya, bukan semata-mata karena keputusan anak semata. Ia menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan orang tua anak menjadi faktor yang cukup besar dalam kasus ini.
[Baca Juga: DISKA TINGGI https://blokbojonegoro.com/2025/08/14/angka-diska-tinggi-status-kabupaten-layak-anak-bojonegoro-perlu-evaluasi/]
"Kami juga telah melakukan sosialisasi di beberapa sekolah, bahkan juga Petugas Layanan Konseling Pernikahan dan Keluarga (PLKP) dan KUA di setiap Kecamatan juga sudah turun ke lapangan," ungkap Warsito.
Dari hasil temuan mereka di lapangan, pihaknya menyimpulkan bahwa edukasi kepada orang tua sangatlah penting. Ternyata selama di lapangan, pihaknya menyimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan orang tua anak juga menjadi faktor tertinggi timbulnya angka Diska di Bojonegoro.
Kepengurusan APRI Bojonegoro yang baru tak ingin hanya diam menyaksikan tren ini terus meningkat. Warsito dan jajarannya telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk periode 2025-2029.
Salah satu fokus utama adalah konsolidasi organisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan edukatif.
"Kami akan menargetkan sosialisasi kepada orang tua anak, sehingga nantinya melalui sosialisasi ini diharapkan dapat mencegah dan upaya guna mengurangi angka Diska di Bojonegoro," pungkasnya. [Feb/mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published