Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, memastikan tidak ada naskah soal Ujian Akhir Semester (UAS) Madrasah Aliyah (MA) yang membahas khilafah. Pihaknya sampai hari ini belum ada laporan dari Madrasah yang lapor keKantor Kemenag Bojonegoro.
Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengaku resah lantaran mendapat kabar ada oknum yang diduga mengaku pegawai Kemenag mendatangi rumah Calon Jemaah Haji (CJH) yang akan berangkat tahun 2018 mendatang.
Pada Ujian Nasional (UN) mendatang, seluruh Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA) dipastikan sudah 100 persen mekalsanakan UN Berbasis Komputer (UNBK). Oleh karenanya tenaga teknisi dan proktor tiap madrasah terus dilatih, agar pelaksanaan UNBK tahun mendatang dapat berjalan maksimal.
Hingga saat ini, Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro belum bisa mencairkan Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) terhutang yang mencapai ribuan guru di Kabupaten Bojonegoro, baik guru inspasing maupun non reguler mulai tingkat Raudhatul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah karena masih dalam tahap validasi.
Belajar di pondok pesantren (ponpes) adalah langkah yang benar dan cerdas, karena belajar di ponpes tidak hanya diajarkan ilmu pendidikan, namun juga diajarkan ilmu tentang mengenal Allah. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Kemenag RI, Nur Syam saat memberikan sambutan di Ponpes Ar Rosyid pada Sabtu (11/11/2017).
Suasana berbeda di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Rasyid Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, pada Sabtu (11/11/2017) Siang. Pasalnya, ponpes tersebut kedatangan Rombongan Sekretaris Jenderal Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dalam Rangka Silaturrahim.
Kementrian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengklaim, bahwa pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan terkait guru sertifikasi maupun PNS dibawah naungannya menjadi anggota PPK atau PPS di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro.
Program Indonesia Pintar (PIP) tidak hanya diperoleh siswa di bawah naungan Disdikda Bojonegoro saja, namun siswa di bawah naungan Kemenag Bojonegoro juga mendapatkannya.
Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro menyambut baik tentang rencana pemberian honor bagi para penghafal Alquran (hafidz) sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada mereka.
Adanya peraturan baru terkait calon Pengantin (Catin) yang harus mengikuti bimbingan untuk mendapatkan sertifikat, guna kelengkapan administrasi pencatatan di Kantor Urusan Agama (KUA), sudah mulai diberlakukan.