Borong 18 Medali di Kejurprov IBCA-MMA, Kanor Fighting Academy Prestasi Bina Atlet

Kontributor: Diki Alamzyah*

blokBojonegoro.com - Gelaran Kejuaraan Provinsi Beladiri Campuran Amatir Mix Martial Art (IBCA–MMA) Piala Bupati Tuban 2025 yang berlangsung pada 5–7 Desember 2025 menjadi panggung pembuktian bagi para petarung muda dari seluruh Jawa Timur. 

Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi bergengsi, tetapi juga barometer perkembangan MMA amatir di Provinsi Jawa Timur ini sekaligus wahana penjaringan bibit atlet masa depan.

Dari arena yang penuh tensi dan adrenalin itu, IBCA–MMA Kabupaten Bojonegoro tampil mencuri perhatian. Datang dengan kekuatan 26 atlet, kontingen Bojonegoro pulang dengan kepala tegak setelah memborong 18 medali: 6 emas, 10 perak, dan 2 perunggu. Semua atlet tersebut merupakan binaan Kanor Fighting Academy, sebuah pusat latihan yang selama ini dikenal konsisten mencetak petarung muda berprestasi.

Ketua IBCA–MMA Kabupaten Bojonegoro, M. Nashooichul ‘Ibad, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas capaian tersebut. “Alhamdulillah, ini berkat latihan intens dan dukungan dari semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten dan KONI Bojonegoro,” ujarnya, Senin (8/12/2025). 

Ibad menegaskan bahwa capaian ini bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. IBCA–MMA Bojonegoro, menurutnya, sudah berkali-kali menunjukkan konsistensi baik di tingkat daerah maupun provinsi. Bahkan dalam sejumlah event sebelumnya, para atletnya sudah berhasil membawa pulang medali di kejuaraan lainnya tahun ini. 

“Komitmen, istiqomah, dan tentu berkah dari para Kiai yang selalu membimbing, menjadi benteng moral sekaligus penyemangat para atlet,” tambahnya.

Sementara itu, Kiai Qomari, pembina IBCA–MMA sekaligus pembina Kanor Fighting Academy menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan para atlet. Setiap pestasi itu bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mereka. 

"Tetap berproses dan berprestasi, karena sejatinya seorang pendekar harus rendah hati,” tuturnya.

Kiai Qomari, yang juga merupakan Majelis Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Bojonegoro, menegaskan bahwa dunia pencak silat dapat bersinergi dengan berbagai cabang bela diri modern. Menurutnya, atlet pencak silat memiliki fondasi kuat yang mampu beradaptasi di berbagai cabang olahraga seperti Wushu, Tarung Bebas Indonesia, IBCA–MMA, hingga Pencak Dor.

“Kanor Fighting Academy adalah ruang pembinaan penting untuk membentuk generasi sehat, disiplin, dan berprestasi,” tegasnya.

Dengan pencapaian ini, IBCA–MMA Bojonegoro menegaskan posisinya sebagai salah satu kekuatan MMA amatir paling solid di Jawa Timur. Prestasi ini menjadi bukti bahwa pembinaan berjenjang, dukungan moral keagamaan, serta disiplin latihan yang kuat dapat melahirkan atlet-atlet tangguh.

Lebih dari sekadar perolehan medali, spirit para atlet muda ini adalah refleksi dari mimpi yang lebih besar: menjadi wajah baru pendekar Jawa Timur di kancah nasional, bahkan internasional.

Ke depan, Kanor Fighting Academy bersama IBCA–MMA Bojonegoro berkomitmen terus mencetak generasi petarung yang kuat, berkarakter, serta menjunjung nilai-nilai kerendahan hati, ciri utama sejati seorang pendekar. [mad]

Daftar Atlet IBCA–MMA Kabupaten Bojonegoro yang berprestasi melalui Sasana Kanor Fighting Academy:

Medali Emas: 
1. Muhammad Nurfarhan (SMK Attanwir Talun, Sumberwangi, Kanor) 
2. M. Rafka Dwi Ardiansyah SMAN 1 Baureno, Gondang, Baureno) 
3. Ahmad Ridwan (Banyu Bang, Grabagan) 
4. Putra Satria Kurniawan (MAN 2 Tuban, Kebonagung, Rengel) 
5. Diva Aditya Darul Ikhsan (Senori) 
6. Dimas Ardian Putra Febriansyah (Senori) 

Mendali Perak:
1. Alifia Zahra Harianto (Universitas Bojonegoro) 
2. Fairus Nurul Firdaus (Universitas Bojonegoro) 
3. Wahyu Rahmatan Lilalamin (SMKN 1 Kanor, Prigi, Kanor) 
4. Arief Nuradin (MAN 4 Bojonegoro, Temu, Kanor) 
5. Fahma Maulana Ahmad (SMKN 1 Baureno, Karangdayu) 
6. Kadiklat Prajad Dwi Legowo (Beti Harjo, Semanding) 
7. Nagita Aurelly Ainaputri (SMKN 1 Baureno, Temu, Kanor) 
8. Mifahul Ghoni (Senori) 
9. Dicky Arya Putra (Senori) 
10. M. Riki Dirtama (Banyubang, Grabagan) 

Mendali Perunggu:
1. Tri Handoyo (Beti Harjo, Semanding) 
2. Hendrik Dwi Saputro (SMKN 1 Kanor, Caruban, Kanor)

*Penulis adalah Abdi dalem Sanggar Amreta Tisna Aksara