Soal Bangunan MI di Bojonegoro Tak Layak, Begini Penjelasan Kemenag

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Video kondisi ruang belajar yang disebut tidak layak pakai beredar luas di media sosial akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro.

Bangunan yang terbuat dari papan kayu tipis dan beralaskan tanah itu, dipastikan merupakan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Silahul Muslimin yang berada di bawah naungan Yayasan Subulul Huda, berlokasi di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo.

Kepastian itu disampaikan langsung oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bojonegoro, Sholihul Hadi, Kamis (27/11/2025).

"Iya benar, itu bangunan sekolah MI Silahul Muslimin, yang berada di bawah Yayasan Subulul Huda di Desa Napis Kecamatan Tambakrejo," ungkap Sholihul Hadi.

Hadi menjelaskan, berdirinya MI tersebut berawal dari kebutuhan mendesak masyarakat setempat yang mengalami kesulitan akses pendidikan, akibat kondisi jalan yang becek dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Awalnya, lanjut Hadi, warga hanya memiliki Madrasah Diniyah (Madin), lalu berkembang menjadi RA hingga akhirnya berdiri MI.

"Itu kan asalnya Madin terus kemudian mau sekolah jalannya susah, jembek (becek), jadi mereka yang ada di sana pengen ada sekolah di RA. Terus setelah ada RA, orang-orang di sana pengen melanjutkan sekolah di situ dan berdirilah MI," bebernya.

Menanggapi sorotan publik terhadap kondisi gedung belajar yang tampak memprihatinkan, Hadi menegaskan, MI Silahul Muslimin sebenarnya sudah memiliki fasilitas gedung yang layak. Namun, bangunan induk berada di lokasi yang berbeda.

"Sebenarnya MI itu sudah punya sarpras yang layak, ada satu gedung kelas dan satu gedung kantor tapi lokasinya berbeda," jelasnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Kemenag Bojonegoro memastikan akan mengusulkan bantuan sarana dan prasarana melalui sistem EMIS (Education Management Information System) ke pemerintah pusat. Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di Kemenag RI.

"Kalau usul sarpras akan diusulkan ke Kemenag Pusat melalui aplikasi EMIS, namun nantinya dapat atau tidak itu tergantung pusat," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos) kondisi bangunan sekolah darurat di Dusun Koripan, Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro mencuri perhatian publik. Sebab, puluhan siswa Madrasah Islamiyah (MI) ini, diketahui belajar di gedung tidak layak yang berdinding papan kayu dan berlantai tanah. 

Tampak, dalam video berdurasi sekitar 40 detik, yang diunggah akun TikTok @mas_towo9 itu, langsung dibanjiri komentar pedas dari ratusan netizen. Tak sedikit, mereka yang mencaci pemerintah daerah. Sebab, masih ada sekolah seperti itu. Apalagi Bojonegoro ini dikenal dengan gudang minyak dan gas (Migas).

Saat ini, sebanyak 35 siswa masih menjalani kegiatan belajar mengajar di bangunan darurat tersebut. Rinciannya, kelas 1 sebanyak 18 siswa, kelas 2 lima siswa, kelas 3 tidak ada siswa, kelas 4 enam siswa, kelas 5 enam siswa, dan kelas 6 juga belum memiliki siswa. [riz/mad]