80 Persen Program Gayatri di Bojonegoro Disebut Telah Panen Tiap Hari

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Program Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri) yang digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menunjukkan hasil menggembirakan. Rata-rata keluarga penerima manfaat (KPM) kini mampu memanen telur setiap hari, dengan produktivitas mencapai 44 butir setiap KPM.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro, Fajar Dwi Nurrizki mengungkapkan, hingga Agustus lalu, lebih dari 80 persen KPM sudah merasakan panen harian dari ternak ayam petelur yang disalurkan.

“Setiap KPM menerima 54 ekor ayam. Dari hasil rekap, rata-rata per KPM bisa memanen 44 telur per hari,” ungkap Fajar.

Hingga September ini, lanjut Fajar, penerima program Gayatri mencapai 5.400 KPM, terdiri dari 400 KPM lewat APBD induk dan 5.000 KPM melalui P-APBD 2025. Masing-masing KPM mendapatkan 54 ekor ayam, kandang, dan 400 kilogram pakan.

Sejumlah kecamatan yang lebih dahulu menerima distribusi ayam, yakni seperti Kecamatan Sekar, Ngambon, dan Kecamatan Bubulan, yang tercatat paling produktif. Ia berharap, tren panen telur terus meningkat. 

“Awal bulan depan laporan September baru selesai, semoga lebih baik lagi,” jelas Fajar.

Fajar mengemukakan, program Gayatri sendiri dibiayai dari tiga sumber, yakni 10 persen alokasi dana desa (ADD), dana corporate social responsibility (CSR), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro yang tahun ini menyumbang Rp 88 miliar.

“Harapannya, program ini bisa mengentaskan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat, sehingga warga Bojonegoro semakin produktif,” imbuhnya.

Sementara, salah satu penerima manfaat asal Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Sariyanto mengaku setiap hari mampu memanen 45–50 butir telur atau sekitar 3 kilogram. Hasil panennya dijual ke toko kelontong dengan harga Rp24.500–26.000 per kilogram.

“Panennya sudah tiap hari, beda dengan awal-awal yang hanya dapat 1–2 butir. Sekarang sudah stabil. Dari hasil penjualan, saya sisihkan untuk kebutuhan dan persiapan membeli pakan ke depan,” tutur Sariyanto. [riz/mad]